Harga Minyak Dunia Anjlok Imbas AS Berisiko Gagal Bayar Utang

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia anjlok 5 persen ke level terendah dalam lima minggu terakhir pada Selasa (2/5/2023). Itu terjadi di tengah kekhawatiran gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
Dilansir Channel News Asia (CNA), muncul kekhawatiran mengenai perekonomian Negara Paman Sam karena para politisi AS mendiskusikan cara-cara untuk menghindari gagal bayar utang, dan para investor bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut minggu ini.
"Minyak mentah berjangka Brent turun 3,99 dolar AS, atau 5,0 persen, dan menetap di 75,32 dolar per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 4 dolar AS, atau 5,3 persen, dan berakhir di 71,66 dolar AS," demikian dikutip dari CNA.
Itu merupakan penutupan terendah sejak 24 Maret dan juga merupakan penurunan persentase satu hari terbesar sejak awal Januari.
1. Pemerintah AS berpotensi kehabisan uang
Harga minyak dan indeks-indeks utama Wall Street turun setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintah dapat kehabisan uang dalam waktu satu bulan.
Gedung Putih mengatakan, Presiden Joe Biden tidak akan bernegosiasi mengenai pagu utang dalam pertemuannya dengan 4 pemimpin kongres pada 9 Mei, namun dia akan membahas untuk memulai proses anggaran yang terpisah.
Kekhawatiran terhadap perekonomian AS juga tercermin dari lowongan pekerjaan yang turun selama tiga bulan berturut-turut di bulan Maret. Kemudian, PHK meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir. Hal itu menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja.
"Ekonomi AS terus berevolusi dengan cara yang konsisten dengan resesi yang dimulai akhir tahun ini," kata analis di Barclays.
Barclays menjelaskan, sektor manufaktur mengalami kontraksi, sementara konsumen sedang berjuang. Bahkan pihaknya melihat ada tanda-tanda meluasnya persoalan yang muncul di pasar tenaga kerja.