Jakarta, IDN Times - Selain dilanda krisis politik, Pakistan masih menghadapi krisis ekonomi. Situasi ini dapat menjadi lebih buruk akibat keputusan rezim baru yang memutuskan untuk menaikkan harga bensin sebesar Rs 83,5 rupee dan 119 rupee per liter sejak Sabtu (16/4/2022).
Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan ekonomi negara itu telah mengalami stagnasi di bawah pendahulunya Imran Khan. Pemerintah baru Pakistan itu telah mempertahankan harga bahan bakar yang tinggi yang dapat terus menempatkan program pinjaman penting negara senilai 6 miliar dolar AS dalam risiko.