ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
Secara keseluruhan, realisasi belanja subsidi 2023 mencapai Rp269,6 triliun pada akhir 2023. Nilai ini naik 6,65 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp252,8 triliun.
Adapun realisasi belanja subsidi ini terdiri dari subsidi energi sebesar Rp164,3 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp105,3 triliun. Realisasi subsidi energi tercatat naik Rp24,3 triliun dibandingkan realisasi 2022 sebesar Rp81 triliun.
Lebih detail, komponen subsidi nonenergi adalah subsidi pupuk realisasinya Rp42,1 triliun, subsidi PSO sebesar Rp5,1 triliun, subsidi bunga kredit program sebesar Rp46,9 triliun, dan subsidi pajak ditanggung pemerintah (DTP) mencapai Rp11,3 triliun.
"Subsidi pupuk sudah tersalurkan 6,1 juta ton. Debitur KUR tersalurkan kepada 4,6 juta penerima, realisasi penyaluran kredit KUR Rp259,8 triliun dan subsidi perumahan 229 ribu unit," ungkap Sri Mulyani.
Pemerintah sudah menerapkan penyaluran subsidi berdasarkan nama dan lokasi petani. Hal ini untuk menjamin pupuk diterima oleh petani yang tepat.
"Untuk pupuk juga kita bagikan berdasakan nama dan lokasi sehingga kita juga tau petani mana yang benar-benar kita mau bantu," tegasnya.