ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/Jack Sparrow)
Langkah paling efektif menghadapi shrinkflation adalah membandingkan harga per satuan atau unit price. Perbandingan ini membantu kamu melihat nilai sebenarnya dari sebuah produk. Harga per gram, per ons, atau per liter memberi gambaran lebih akurat dibanding sekadar melihat harga di rak.
Pilihan lain adalah membeli produk dengan kemasan besar atau minim kemasan. Barang curah dan produk segar seperti buah, telur, atau sayuran cenderung lebih jarang terkena shrinkflation dalam jangka pendek. Berbelanja di toko yang menyediakan pembelian dalam jumlah besar juga bisa menjadi strategi untuk menekan biaya per unit.
Shrinkflation menunjukkan harga tidak selalu naik secara terang-terangan saat inflasi terjadi. Isi produk yang menyusut pelan-pelan bisa berdampak besar pada pengeluaran kamu kalau gak disadari.
Dengan memahami cara kerja dan ciri-cirinya, kamu bisa menjadi konsumen yang lebih kritis. Kebiasaan membandingkan harga per satuan dan membaca informasi kemasan akan sangat membantu. Langkah sederhana ini membuatmu tetap bisa berhemat meski kondisi ekonomi sedang menantang.
Apa itu shrinkflation? | Shrinkflation adalah kondisi ketika ukuran, berat, atau isi produk dikurangi, tetapi harga tetap sama (atau bahkan naik). |
Mengapa perusahaan melakukan shrinkflation? | Beberapa alasan umum: biaya produksi naik, tekanan inflasi, perusahaan ingin menjaga harga terlihat stabil, persaingan ketat |
Bagaimana cara mengenali shrinkflation? | Bandingkan berat/isi bersih (netto), bukan hanya harga;perhatikan perubahan kemasan baru; hitung harga per gram/ml; bandingkan dengan produk lama atau merek lain |
Apa dampak shrinkflation bagi konsumen? | Daya beli menurun tanpa terasa, konsumen merasa tertipu, pengeluaran jadi lebih besar dalam jangka panjang |
Apakah shrinkflation sama dengan inflasi? | Tidak persis. Inflasi adalah harga naik, sedangkan shrinkflation adalah ukuran turun. Keduanya sama-sama menurunkan nilai uang konsumen. |