Ilustrasi perumahan. (IDN Times/Maulana)
Selain itu, Hashim menjelaskan, pemerintah telah menetapkan target program 3 juta rumah untuk 10 tahun mendatang. Rencana ini terdiri dari dua komponen utama, 1 juta unit apartemen di daerah perkotaan dan 2 juta unit rumah di daerah pedesaan, termasuk desa pesisir untuk nelayan dan kawasan lainnya.
Keputusan ini memiliki dampak yang sangat besar pada perekonomian, dalam hitungannya bila pembangunan 3 juta rumah konsisten dilakukan, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 2 hingga 2,5 persen setiap tahunnya.
"Artinya, dalam jangka waktu tersebut, sektor perumahan diproyeksikan memberikan kontribusi lebih dari 8 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Tercatat ada 185 sektor yang memiliki keterkaitan dengan pembangunan perumahan, mulai dari industri semen, aluminium, furnitur, baja, dan masih banyak lagi. Keberlanjutan dan stabilitas sektor perumahan diyakini akan membuka peluang besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas.
Sektor perumahan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi ekonomi nasional, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan infrastruktur perumahan yang lebih baik.