Penasehat Kemanan Nasional Afghanistan mengatakan pada Senin (5/4) akan melakukan serangan balik terhadap Taliban yang telah mengambil alih beberapa distrik di utara. (Twitter.com/TOLOnews)
Pada konferensi pers hari Selasa, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban sedang mengupayakan hubungan baik dengan negara-negara lain untuk memungkinkan kebangkitan ekonomi dan kemakmuran untuk keluar dari krisis yang terjadi.
Tetapi, beberapa orang bersikap ragu terhadap Taliban, yang selama berkuasa di Afghanistan dari 1996-2001 melarang perempuan untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah, serta memberlakukan hukuman seperti rajam di depan umum.
Penyiar bernama Shabnam Dawran mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Rabu bahwa dia dipecat dari pekerjaannya di Radio Televisi Afghanistan milik negara.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa rezim telah berubah. Anda tidak diizinkan bekerja, pulanglah,” katanya.
Taliban dan organisasi berita itu belum mengomentari peristiwa itu.
Wasima, yang menyaksikan konferensi pers Taliban dengan kedua putrinya, mengatakan dia khawatir peluang bagi perempuan akan berkurang di bawah Taliban, bahkan walaupun mereka sekarang mendesaknya kembali bekerja.
“Taliban mengatakan perempuan harus bekerja tetapi saya tahu pasti bahwa peluang akan berkurang,” katanya.