Ilustrasi hilirisasi di bidang pertanian (pexels.com/Nicolas Veithen)
Komitmen untuk melanjutkan hilirisasi sumber daya alam merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk mendorong kedaulatan negara. Hilirisasi pun telah berdampak positif terhadap nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan data yang dipaparkan BKPM sebelumnya, hilirisasi telah memberikan nilai tambah bagi produk turunan nikel, sehingga turut berkontribusi pada nilai ekspor Indonesia. Ekspor besi dan baja yang sebelumnya hanya 3,3 miliar dolar AS pada 2017, kini melesat menjadi 27,8 miliar dolar AS tahun lalu.
Hilriisasi juga akan memberikan efek signifikan terhadap kinerja neraca perdagangan, contohnya, neraca perdagangan Indonesia-China yang kini surplus 1,3 miliar dolar AS pada kuartal I 2023, dari sebelumnya defisit 18 miliar pada 2016-2017.
Ia menegaskan kebijakan hilirisasi yang dijalankan tidak untuk satu produk seperti nikel yang hanya digunakan membuat baterai kendaraan listrik. Namun bisa dibuat menjadi aneka produk lainnya seperti stainless steel, baja, hingga peralatan sendok makan yang digunakan sehari-hari.
“Jadi pikirannya jangan sempit gitu, lho. Saya kadang-kadang bingung ketika orang berpandangan hilirisasi itu hanya bagian satu produk seperti ekosistem baterai mobil listrik, itu kan cuma satu bagian saja,” ujarnya.