Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir, berharap konsolidasi atau penggabungan rumah sakit BUMN ke dalam satu holding dapat meraih pendapatan Rp8 triliun.

"Kalau secara revenue diawali hampir Rp5,6 triliun dengan EBITDA Rp510 miliar. Tapi ini kan belum konsolidasi dan maksimal. Diharapkan ke depan bisa kurang lebih Rp8 triliun," katanya di Jakarta, Senin (10/2).

1 Jika digabungkan ada 64 rumah sakit BUMN

IDN Times/Auriga Agustina

Menurut Erick, jika nanti perusahaan BUMN telah digabung akan terdapat 64 rumah sakit dengan total 6.500 tempat tidur.

"Tapi pesannya bukan di situ, justru pesannya bagaimana dengan konsolidasi rumah sakit-rumah sakit ini yang tadinya rumah sakit ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tidak fokus ke dunia kesehatan, sekarang jadi fokus di kesehatan," ujarnya.

2. Tak menutup kemungkinan holding rumah sakit melantai di BEI

IDN Times / Auriga Agustina

Lebih lanjut, Erick menyebutkan tak menutup kemungkinan jika induk holding rumah sakit BUMN nantinya akan melantai di Bursa Efek Indonesia.

"Ya kurang lebih begitu (Pertamedika yang go public). Tapi saya belum bicara ke sana," kata Erick.

3. Holding rumah sakit dipimpin oleh PT Pertamina Bina Medika

IDN Times / Auriga Agustina

Ada pun holding rumah sakit BUMN ini dipimpin oleh PT Pertamina Bina Medika-IHC (Pertamedika). Di bawah holding ini nantinya akan ada 63 rumah sakit lainnya yang dimiliki oleh 15 perusahaan BUMN.

Pembentukan holding ini ditargetkan dapat rampung pada Juni 62020 mendatang dengan proses konsolidasi dilakukan dalam 3 fase.

Editorial Team