ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)
Millennial sering digambarkan sebagai anak muda berumur 20-an tahun yang hanya berfokus pada gaya hidup. Padahal, faktanya dari 8,6 juta milenial yang memiliki akses ke layanan perbankan di kota-kota tempat HSBC beroperasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang, lebih dari 70 persen atau setara dengan 6,1 juta orang merupakan milenial dewasa yang berusia antara 26-40 tahun.
“Milenial yang berusia matang ini kebanyakan sudah menikah dan memiliki anak, dengan pendapatan dan pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan milenial yang berusia lebih muda,” jelasnya.
Bank juga mengatakan bahwa di Indonesia sendiri masih ada kesenjangan besar yang terjadi antara literasi keuangan (38 persen) dan inklusi keuangan (76 persen), yang berarti saat ini lebih banyak orang memiliki akses ke produk keuangan, namun pemahaman yang dimiliki masih tetap rendah.
“Ada pula tren yang mengkhawatirkan dari investor “Fear of Missing Out” (FOMO) yang membuat keputusan investasi berdasarkan tren tanpa benar-benar memahami risiko yang akan terjadi,” jelasnya.