Ilustrasi pergerakan pasar modal di galeri investasi. (IDN Times/Holy Kartika)
Bursa-bursa regional pun memerah, seperti saham China yang merosot dua hari beruntun sebagai dampak virus corona. Indikator utama Indeks Komposit Shanghai dikutip dari Antara, turun 1,52 persen menjadi ditutup pada 2.923,49 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 2,31 persen lebih rendah pada 10.941,01 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 837,63 miliar yuan (sekitar US$120 miliar) turun dari 972,9 miliar yuan (sekitar US$139,8 miliar) pada hari sebelumnya.
Sementara bursa saham Hong Kong melemah tajam pada perdagangan Kamis, dengan indikator utama Indeks Hang Seng (HSI) jatuh 3,66 persen atau 922,54 poin, menjadi ditutup di 24.309,07 poin.
Indeks Hang Seng diperdagangkan berkisar antara terendah 24.117,94 poin hingga tertinggi 24.657,67 poin, dengan nilai transaksi mencapai 152,26 miliar dolar Hong Kong (sekitar US$19,60 miliar). Indeks Hang Seng melemah 0,63 persen atau 160,90 poin menjadi 25.231,61 poin pada akhir perdagangan Rabu (11/3), dengan nilai transaksi mencapai 112,68 miliar dolar Hong Kong (sekitar US$14,50 miliar).
Adapun bursa saham Filipina melemah tajam pada perdagangan Kamis, dengan indikator utama indeks komposit PSE anjlok 9,71 persen atau 616,99 poin, menjadi ditutup di 5.736,27 poin.
Sementara itu, indeks seluruh saham jatuh 8,30 persen atau 315,96 poin, menjadi berakhir di 3.492,77 poin.
Saham-saham Tokyo juga berakhir turun tajam.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Saham Tokyo (TSE) jatuh 856,43 poin atau 4,41 persen, dari tingkat penutupan Rabu (11/3), menjadi mengakhiri perdagangan di 18.559,63 poin.
Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo merosot 57,24 poin atau 4,13 persen, menjadi ditutup pada 1.327,88 poin.