Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi BEI (IDN Times/Auriga Agustina)
ilustrasi BEI (IDN Times/Auriga Agustina)

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka sempat menguat di level 7.246,281 pada perdagangan Kamis (28/11/2024) pagi.

Namun, hingga pukul 09.05 WIB, indeks berbalik melemah sebesar 15,997 poin atau 0,22 persen ke level 7.229,890. IHSG mencapai level tertinggi di 7.249,693, sementara posisi terendah berada di 7.213,192.

Adapun perdagangan Bursa libur kemarin, Rabu (27/11) karena Pilkada serentak di Indonesia.

1. Data transaksi saham pagi ini

Pagi ini, volume perdagangan tercatat sebanyak 1,142 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp843,983 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 80.646 kali.

Terdapat 204 saham mencatatkan penguatan, 140 saham melemah, dan 221 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar IHSG berada di angka Rp12.201,872 triliun.

2. Indeks saham unggulan kompak melemah

Hingga pukul 09.09 WIB, indeks saham unggulan kompak melemah:

  • Indeks LQ45 melemah 0,42 persen ke level 876,110.
  • Indeks IDX30 melemah 0,68 persen ke level 448,854.
  • Indeks IDX80 melemah 0,30 persen ke level 126,798.
  • Indeks IDXESGL menguat 0,26 persen ke level 156,189.
  • Indeks IDXQ30 melemah 1,11 persen ke level 148,351.

3. IHSG pekan ini dipengaruhi oleh dua sentimen

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus menyatakan pekan perdagangan 25-29 November 2024 akan dipengaruhi inflasi PCE AS dan pergerakan investor asing.

Inflasi PCE diprediksi flat di 2,7 persen, dengan peluang suku bunga tetap atau turun 25 basis poin pada Desember.

Sementara itu, penjualan asing Rp3,6 triliun pekan lalu disebabkan pelemahan rupiah mendekati Rp16 ribu per dolar AS. Dia mencatat rebalancing MSCI pada 25 November dan potensi inflow Desember dapat memicu tren bullish.

"Perkembangan pergerakan investor asing menarik untuk dilihat karena mendekati akhir bulan November yaitu 25 November akan ada rebalancing MSCI dan Desember merupakan bulan yang secara probabilitas tinggi untuk mengalami inflow dan bullish," ujarnya.

Editorial Team