Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, dan Staf Militer Rusia sedang melakukan pengawasan latihan militer di Semenanjung Krimea, pada 22 April 2021. (Twitter.com/mod_russia)
Setelah sempat ragu, negara-negara Barat setuju untuk menghapus beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Ini berarti perusahaan seperti Visa, Mastercard, dan lainnya akan sangat membatasi layanan mereka.
Langkah seperti itu, ditambah dengan sanksi lain, dapat menyebabkan ekonomi Rusia berkontraksi sebesar 10 persen, menurut Elina Ribakova, seorang ekonom di Institute of International Finance, sebagaimana dikutip dari Al-Jazeera.
Meski angka resmi belum tersedia, penutupan atau kepergian sejumlah besar perusahaan multinasional seperti Apple dan IKEA diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap angka ketenagakerjaan. Sebelumnya waralaba makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) McDonald’s, sebelum menghentikan operasinya pada 8 Maret, telah menyampaikan penyesalan karena keputusannya harus berdampak pada sekitar 62 ribu orang yang bekerja di 850 restorannya di Rusia.
Seorang analis yang dikutip oleh Kommersant memperkirakan akan terjadi penurunan upah dan peningkatan pengangguran sekitar tujuh persen pada akhir 2022.
Sergei Grishunin, direktur pelaksana Badan Pemeringkat Nasional, mengatakan kepada situs berita lokal Gazeta.ru bahwa pihaknya memperkirakan akan ada pertumbuhan pesat dalam jumlah kasus kebangkrutan pada 2022, yakni lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Media lokal juga melaporkan bahwa operator tur memperkirakan biaya liburan di dalam negeri Rusia pada musim panas mendatang akan mengalami kenaikan harga 30 persen.