Para direktur IMF setuju bahwa e-wallet Chivo dapat memfasilitasi alat pembayaran digital, sehingga membantu meningkatkan inklusi keuangan. Namun mereka juga menekankan perlunya peraturan dan pengawasan yang ketat.
Banyak orang Salvador telah melaporkan kasus pencurian identitas, di mana peretas menggunakan nomor ID nasional mereka untuk membuka e-wallet Chivo, untuk mengklaim bitcoin senilai 30 dolar AS yang ditawarkan secara gratis oleh pemerintah sebagai insentif saat membuka akun dompet digital.
Sebelumnya pada November, IMF juga telah memperingatkan bahwa volatilitas harga Bitcoin yang tinggi bisa menimbulkan risiko yang signifikan terhadap perlindungan konsumen, dan menyebut bahwa Bitcoin tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
Di sisi lain, pro kontra soal Bitcoin ini juga telah berdampak pada upaya El Salvador untuk mendapatkan pinjaman senilai 1,3 miliar dolar AS dari IMF. Negara ini telah mencoba mendapatkan pinjaman tersebut sejak awal 2021.
El Salvador disebut perlu mencari sejumlah dukungan lain untuk menopang keuangannya. IMF memperkirakan bahwa di bawah kebijakan saat ini, utang publik El Salvador akan meningkat menjadi 96 persen dari PDB pada tahun 2026, menempatkan negara pada “jalur yang tidak berkelanjutan”.