Jakarta, IDN Times – Waktu seolah berlari kencang bagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Setiap hari, setiap jam, dia berpindah dari satu ruangan ke ruangan rapat, menerima tamu, bolak-balik ke Istana Presiden, kunjungan ke luar negeri maupun menjawab pertanyaan media massa.
"Hari ini saya terpaksa pamit ke Pak Presiden, tidak ikut ratas soal perlindungan anak, karena ada yang urgent yang harus saya tangani. Saya sangat mendukung program perlindungan anak," ujar Erick, Kamis malam, 9 Januari 2020. Dia menggelar pertemuan dengan pemimpin media massa di Jakarta.
Selama 90 menit, Menteri BUMN ke-9 ini menjelaskan apa yang dia lakukan untuk membenahi 142 BUMN, dengan ratusan anak perusahaan. Dia menjawab pertanyaan terkait Jiwasraya, Garuda Indonesia, aksi bersih-bersih BUMN dan sulitnya mencari direksi dan komisaris yang mumpuni untuk 142 perusahaan.
Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970. Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (MBA) dari Universitas Nasional California, AS. Dia meraih gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.
Erick Thohir menjadi pembicara dalam sesi “Rencana Strategis BUMN 2020-2024” di acara Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Media. Erick akan tampil di panggung “Visionary Leaders” by IDN Times, pada hari Jumat, 17 Januari 2020 di Gedung Tribrata, Jakarta.
Berikut fakta-fakta tentang Erick Thohir Menteri BUMN.