Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)
Berbeda dengan IMK, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) justru mengalami pelemahan tipis pada Juni 2025. IKK tercatat berada di level 99,4, atau turun 0,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan penurunan ini terjadi meskipun penilaian konsumen terhadap kondisi ekonomi lokal dan ketersediaan lapangan kerja saat ini masih relatif stabil. Konsumen juga tetap menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi dan pendapatan di masa mendatang.
Indeks Ekspektasi (IE), salah satu komponen IKK, tercatat menurun menjadi 114,1 dari 114,9 pada Mei 2025. Sebaliknya, Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) justru mengalami kenaikan tipis, dari 79,4 menjadi 79,9.
Menurutnya, pelemahan IKK dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan harga sembako, melemahnya serapan tenaga kerja, serta harga pupuk yang masih tinggi. Selain itu, menjelang akhir musim panen, anomali iklim yang terjadi di sejumlah wilayah turut berdampak negatif terhadap hasil produksi, terutama untuk tanaman pangan.
"Untuk petani padi, kondisi saat ini masih cukup menguntungkan karena pasokan air irigasi tetap tersedia. Namun, bagi tanaman hortikultura, kelembaban yang tinggi dapat menjadi kendala karena tanaman ini sangat sensitif terhadap kelembaban berlebih," kata Seto.
Di sisi lain, penyaluran bantuan sosial (bansos) tetap menjadi penopang daya beli rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah. Selain itu, perbaikan infrastruktur umum serta pemberian stimulus ekonomi dalam rangka menyambut libur sekolah turut membantu mencegah penurunan IKK yang lebih dalam.