Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang pekerja di penggilingan padi yang sedang menghampar beras. (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Jakarta, IDN Times - India akan mempertahankan pembatasan penjualan beras di luar negeri hingga 2024. Langkah tersebut dinilai mendekati harga tertinggi pada bahan pokok sejak krisis pangan 2008 silam.

Ini ditambah dengan pencalonan kembali Narendra Modi sebagai perdana menteri pada tahun depan. Modi telah berulang kali menegaskan untuk memperketat pembatasan ekspor, sebagai upaya mengekang kenaikan harga domestik dan melindungi konsumen India.

"Selama harga beras dalam negeri menghadapi tekanan, pembatasan kemungkinan akan tetap ada. Bahkan setelah pemilu, jika harga beras dalam negeri tidak stabil, tindakan ini kemungkinan akan diperpanjang," kata Sonal Varma, kepala ekonom untuk India dan Asia, dikutip dari The Straits Times, Senin (20/11/2023).

Prioritas utama India adalah memastikan pasokan tersedia guna mendukung program pangan gratis di negara itu yang memberikan manfaat bagi lebih dari 800 juta penduduknya.

1. Kebijakan pangan di India

Pada awal November, Modi mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan diperpanjang selama lima tahun. Hal ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum serangkaian pemilu di lima negara bagian.

Juru bicara Kementerian Pangan dan Perdagangan India mengatakan pemerintah terus mengawasi harga pangan. Keputusan ekspor yang tepat akan diambil pada waktu yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan konsumen dan petani.

Pihaknya juga mengatakan bahwa bantuan pangan yang dicanangkan Modi penting, mengingat harga pangan terus meningkat. Di New Delhi, harga eceran beras naik 18 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, harga gandum 11 persen lebih mahal.

New Delhi telah memberlakukan bea ekspor harga minimum. Namun, varietas beras putih giling dan nonbasmati tidak dapat diekspor. Ini mengakibatkan harga melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun pada Agustus, karena pembeli dari negara pengimpor yang paling rentan menahan pembelian. Beberapa diantaranya meminta keringanan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), harga beras masih lebih tinggi pada Oktober, dibandingkan tahun lalu.

2. Dampak pembatasan ekspor beras India

Editorial Team

Tonton lebih seru di