Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Facebook / boronebeltoneroad

Jakarta, IDN Times - Proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok (Belt and Road Initiative) atau yang juga disebut One Belt One Road (OBOR) mendapat beragam reaksi, khususnya nada miring dari berbagai pihak terkait ancamannya.

Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho menyebut, Indonesia tidak selalu akan rugi. Justru sebaliknya, Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini. Bagaimana caranya?

1. Harusnya bermitra, bukan bersaing secara langsung

IDN Times/Anata

Andry menilai industri Indonesia tidak semapan Tiongkok sehingga perlu difasilitasi melalui BRI ini, bukan bersaing secara langsung. Contohnya adalah e-commerce di mana banyak produk atau UMKM kita ‘dipaksa’ berhadapan langsung atau head-to-head dengan produk Tiongkok.

“Banyak di antara kita membeli produk yang tarif pengiriman nol persen dan hanya menunggu tidak lebih dari 1 minggu mendapatkan produk langsung dari China.Dari harga saja, IKM dan UMKM pasti kita sudah kalah oleh Tiongkok. Maka caranya bukanlah head-to-head, tetapi bermitra,” jelas Andry.

2. Kerja sama produk yang kita hasilkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di