Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250925-WA0061.jpg
Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada. (Dok. Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Implementasi kesepakatan diproyeksikan mampu mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030.

  • Perluasan kerja sama pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada

  • Ruang lingkup kerja sama yang diperluas mencakup partisipasi Kanada dalam latihan militer Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, serta penguatan industri pertahanan jangka panjang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu (24/9/2025).

Agenda tersebut menjadi salah satu momen penting dalam kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Kanada. Dalam kesempatan itu, kedua negara menandatangani tiga kesepakatan utama yang mencakup sektor perdagangan, pertahanan, serta koneksi antarpelaku usaha.

Kerja sama tersebut disebut sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih luas.

1. Penandatanganan ICA-CEPA

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada. (Dok. Sekretariat Presiden)

Kesepakatan pertama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada.

Prabowo menekankan pentingnya perjanjian tersebut karena bernilai strategis secara ekonomi maupun politik, sekaligus menjadi momentum bersejarah dalam hubungan kedua negara.

“Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” kata Prabowo.

Melalui ICA-CEPA, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor untuk produk asal Indonesia. Sementara itu, Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif. Implementasi kesepakatan diproyeksikan mampu mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030.

Dampak lainnya adalah tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen dan peningkatan investasi 0,38 persen. Perjanjian juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, hingga perdagangan berkelanjutan.

2. Perluasan kerja sama pertahanan

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada. (Dok. Sekretariat Presiden)

Selain di bidang perdagangan, Prabowo dan Carney menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada. MoU melengkapi memorandum yang telah ditandatangani pada Agustus 2025.

Ruang lingkup kerja sama yang diperluas mencakup partisipasi Kanada dalam latihan militer Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, serta penguatan industri pertahanan jangka panjang.

Prabowo mengapresiasi kesepakatan tersebut dan berharap lebih banyak generasi muda Indonesia dapat belajar, berlatih, serta bekerja sama dengan Kanada di bidang pertahanan.

"Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan," paparnya.

3. MoU dunia usaha

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada. (Dok. Sekretariat Presiden)

Selain dua kesepakatan tersebut, turut ditandatangani MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Ketua Business Council of Canada (BCC).

Walaupun bersifat business-to-business (B2B), kerja sama tersebut dinilai penting karena memperkuat hubungan antar pelaku usaha dari kedua negara, sejalan dengan semangat ICA-CEPA.

Kunjungan Prabowo ke Ottawa dinilai strategis karena tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menghasilkan kesepakatan konkret yang bermanfaat bagi kedua bangsa.

Editorial Team