Jakarta, IDN Times - Industri baja nasional diprediksi bakal terus meningkat setiap tahunnnya. The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan bahwa kebutuhan baja nasional pada 2045 mencapai 100 juta ton, dengan nilai investasi mencapai 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih dari Rp1.500 triliun.
Chairman IISIA, Purwono Widodo mengatakan, hal tersebut merupakan potensi baik bagi industri baja mengingat saat ini pemerintah sedang gencar melakukan proyek pembangunan nasional, dan baja merupakan salah satu material utamanya.
Namun, sambung Purwono, industri baja nasional juga menghadapi tantangan berupa tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional yang masih rendah.
"Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah industri baja harus mampu menghasilkan produk baja rendah emisi karbon dalam upaya mengimplementasikan Green Industry menuju Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050," ucap Purwono di Kantor Kadin, Jakarta, Senin (6/11/2023).