Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Secretary of State for International Trade United Kingdom Elizabeth Truss menandatangani Nota Kesepahaman Pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) secara virtual pada Senin (26/4/2021). (Dok. Kemendag)
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Secretary of State for International Trade United Kingdom Elizabeth Truss menandatangani Nota Kesepahaman Pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) secara virtual pada Senin (26/4/2021). (Dok. Kemendag)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut bahwa industri makanan halal dan fesyen muslim Indonesia bisa menjadi kiblat dunia.

“Dua industri tersebut bukan hanya jadi primadona di pasar lokal, tapi akan jadi kiblat bagi negara lain,” kata Mendag saat menghadiri dialog bertajuk “Semakin Bangga Buatan Indonesia” yang ditayangkan secara virtual di Jakarta, Senin (3/4/2021) dilansir dari ANTARA.

1. Kualitasnya gak kalah sama produk impor

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Menurut Mendag, dua sektor industri yang banyak diproduksi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) tersebut semakin memiliki daya saing dan tak kalah dengan produk-produk serupa yang diimpor dari negara lain. Untuk itu, Lutfi akan memperkuat sisi supply dan demand dengan mengatur alur keduanya.

“Dari supply side untuk UMKM kita kuatkan, kita perbaiki strukturnya. Tapi, demand sidenya juga kita kerjakan. Dari demand side yang paling penting, kita ini punya 270 juta orang yang menurut hemat saya bisa menjadi pilar utama dari demand,” ujar Lutfi.

Dengan 270 juta penduduknya dan mayoritas beragama Islam, Lutfi meyakini industri fesyen Islam ini bisa berkembang. Ia mencontohkan pelaku usaha dunia yang juga banyak mengerjakan industri fesyen Islam.

"Karena ini fesyen Islam bukan berarti orang yang bukan Islam tidak bisa mengerjakan. Orang dari luar negeri, agama dan bangsa beda bisa memanfaatkan pasar kita," katanya dalam Penutupan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Jumat, 5 Maret 2021.

2. Perlu penguatan brand produk makanan halal dan fesyen muslim jadi kiblat dunia

IDN Times/Rully Bunga

Meski demikian, Lutfi menambahkan bahwa masyarakat tidak bisa dipaksa untuk membeli produk buatan dalam negeri. Untuk kedua sektor tersebut perlu ditingkatkan lebih baik, keren, nyaman digunakan, dan memiliki harga terjangkau. "Sehingga, produk-produk buatan lokal dapat diminati dan dibeli oleh masyarakat dalam maupun luar negeri," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Lutfi pernah juga mencontohkan Wardah sebagai kosmetik yang memposisikan dirinya sebagai kosmetik halal dan strategi struktur biaya hingga harga jual yang menguntungkan.

"Ternyata industri kosmetik punya presentasi dari ongkos dan keuntungan yang sangat lukratif, artinya Wardah bisa melihat secara cerdas komposisi cost structure sangat baik," paparnya.

Hasilnya, Wardah bisa menyingkirkan pemain-pemain kosmetik kelas dunia di Indonesia dan menjadi juara di negeri sendiri. "Mereka merek Prancis kalah sama Wardah. Itu menyebabkan produk Indonesia bisa berkompetisi dengan merek yang sudah terkenal dari industri kosemtik internasional," ucap Lutfi.

3. Janji Lutfi sebelum selesai menjabat sebagai Mendag

Muhammad Lutfi (Youtube.com/The U.S. - Indonesia Society (USINDO))

Lutfi bersama wakilnya Jerry Sambuaga menargetkan agar Indonesia punya industri fesyen Islam dan industri halal sebelum dirinya selesai atau dicopot dari jabatannya saat ini.

"Saya ingin sebelum saya dan pak Jerry selesai di Kemendag kita mempunyai industri terpenting tersebut," kata Lutfi.

"Tugas Kemendag adalah meracik dan memastikan pasar ini baik dan ada pelaku yang bisa menjadi tuan rumah dan champion regional dan global. Ini tujuan akhir," tambahnya

Editorial Team