Ilustrasi pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)
Pada kuartal III-2022, industri TPT tumbuh mencapai 8,09 persen (year-on-year/yoy), namun mengalami perlambatan secara kuartal ke kuartal (q-to-q) terkontraksi hingga 0,92 persen dibandingkan triwulan II-2022. Meski begitu, ekspor secara kumulatif masih mengalami kenaikan sampai September 2022 sebesar 15,6 persen bila dibandingkan data pada periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, industri alas kaki, kulit, dan barang dari kulit tumbuh 13,44 persen (yoy) pada periode ini. Ekspor alas kaki secara kumulatif sampai dengan September 2022 juga masih mengalami kenaikan sebesar 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja pertumbuhan subsektor ini masih cukup tinggi, disebabkan pengalihan order dari China dan Vietnam ke Indonesia, sehingga PDB nasional masih positif. Namun demikian, Kemenperin terus mewaspadai dampak krisis global.
Karenanya, Kemenperin membentuk satgas dengan tugas utama menginventarisasi industri TPT dan alas kaki yang terdampak oleh krisis perekonomian global, serta permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, satgas menyusun rencana aksi dan strategi mitigasi berdasarkan inventarisasi permasalahan.
“Satgas juga berkoordinasi dengan K/L terkait dalam pelaksanaan strategi mitigasi yang diambil tersebut,” tambah Agus.