Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dolar AS yang diperdagangkan hari ini akan bergerak beragam terhadap mata uang di kawasan G10 meskipun inflasi AS masih tinggi.
Data inflasi AS secara bulanan naik menjadi 0,3 persen month to month (mtm) di bulan Desember 2023 dibandingkan bulan sebelumnya 0,1 persen (mtm).
"Laju inflasi umum AS terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,2 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi umum tercatat sebesar 3,4 persen year on year (yoy) meningkat dari level terendah dalam lima bulan sebesar 3,1 persen (yoy) pada periode sebelumnya, karena harga energi yang turun lebih lambat," tegasnya.
Sementara itu, inflasi inti AS melambat menjadi 3,9 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,0 persen (yoy). Meskipun melemah, angka tersebut turun lebih kecil dari perkiraan sebesar 3,8 persen (yoy).