ilustrasi membuat laporan feasibility study (pexels.com/Lukas)
Untuk hasil yang akurat dan bermanfaat, feasibility study harus dilakukan dengan metode yang terstruktur. Dari laman Project Manager, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Analisis awal
Langkah pertama adalah mengecek ide proyek secara garis besar. Buat rencana sederhana, tentukan masalah atau peluang yang ingin dituju, dan identifikasi hambatan besar (seperti anggaran atau waktu) yang bisa langsung menggagalkan proyek. Jika ada kendala yang gak bisa diatasi, hentikan studi sejak awal.
2. Tentukan ruang lingkup
Sepakati dengan tim dan stakeholder apa yang akan dipelajari dalam studi. Tentukan batasannya (misalnya, fokus pada pasar lokal saja) dan pastikan semua pihak paham tujuan studi. Ini membantu menghindari pembahasan yang tidak perlu.
3. Riset pasar
Kumpulkan data tentang kebutuhan pelanggan, kompetitor, dan tren pasar. Contohnya, survei calon pengguna atau analisis produk pesaing. Data ini dipakai untuk memperkirakan potensi pendapatan proyek.
4. Cek kemampuan teknis dan operasional
Pastikan teknologi, SDM, dan proses kerja yang dibutuhkan tersedia. Contohnya, apakah tim punya keahlian untuk membuat aplikasi? Apakah infrastruktur pendukung sudah ada?
5. Hitung biaya dan keuntungan
Buat daftar semua biaya (pembangunan, operasional, pemasaran) dan proyeksi pendapatan. Hitung apakah keuntungan yang dihasilkan cukup untuk menutup biaya dan memberi return yang memuaskan.
6. Identifikasi risiko
Cari tahu apa saja yang bisa membuat proyek gagal, seperti perubahan regulasi atau kurangnya minat pelanggan. Susun rencana cadangan untuk mengurangi dampak risiko tersebut.
7. Ambil keputusan
Presentasikan hasil studi ke stakeholder. Gunakan kriteria jelas (contoh: ROI minimal 10%) untuk memutuskan apakah proyek layak dijalankan atau gak.
8. Buat laporan ringkas
Rangkum semua analisis dalam dokumen yang mudah dipahami. Sertakan kesimpulan utama, rekomendasi, dan data pendukung penting seperti grafik atau tabel, ya.