Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 11 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 11 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan impor baja masuk ke dalam tiga teratas impor di Indonesia. Bahkan, Jokowi menyebut impor baja menjadi sumber utama devisit neraca perdagangan Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai Ketersediaan Bahan Baku bagi Industri Baja dan Besi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).

1. Industri baja dan besi terkendala kualitas bahan baku

Ilustrasi aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jokowi sangat menyayangkan impor baja masih besar di Indonesia. Padahal, lanjut dia, baja impor tersebut bisa diproduksi di Indonesia.

"Oleh sebab itu, utilitas pabrik baja dalam negeri sangat rendah dan industri baja dalam negeri menjadi terganggu. Ini tidak dapat kita biarkan terus kita perlu segera mendorong industri baja dan besi semakin kompetitif. Kualitas produksinya semakin optimal," ujar Jokowi.

Jokowi menginginkan industri baja di Indonesia semakin digenjot lagi, sehingga pembaharuan teknologi permesinan industri baja di BUMN bisa terus dilakukan. Namun, industri baja tersebut terkendala bahan baku.

"Saya kira itu juga tidak cukup laporan yang saya terima, pengembangan industri baja dan besi terkendala bahan baku yang masih kurang," kata dia.

2. Jokowi minta ekosistem bahan baku baja dan besi diperbaiki

IDN Times/Arief Rahmat

Oleh karena itu, tambah Jokowi, terdapat tiga hal utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku industri baja dan besi. Salah satunya adalah perbaikan ekosistem bahan baku baja dan besi.

"Pertama, perbaiki ekosistem penyediaan bahan baku industri baja dan besi, mulai dari ketersediaan dan kestabilan bahan baku sampai pada komponen harga gas yang perlu dilihat secara detail," jelas Jokowi.

3. Jokowi ingin bahan baku dari tambang nasional diprioritaskan

Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Selanjutnya, Jokowi menuturkan, bahan baku dari tambang nasional juga harus diprioritaskan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Jika itu dilakukan, lanjutnya, bukan hanya impor yang berkurang, tetapi juga membuka lapangan kerja.

"Di samping itu saya juga minta dikaji secara cermat beberapa regulasi yang mengatur mengenai importasi scrap. Dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup," tuturnya.

4. Jokowi minta penerapan SNI dilakukan sungguh-sungguh

Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia Scott Morrison, di Canberra, Australia, Senin 10 Februari 2020 (Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, Jokowi juga meminta agar para menterinya mengalkulasi dampak dari impor baja dan besi terhadap kualitas maupun persaingan harga dengan produk dalam negeri. Sebab, Jokowi meyakini produk besi dan baja yang impor kualitasnya lebih rendah.

Untuk itu, Jokowi mengatakan agar industri dalam negeri memanfaatkan kebijakan non tarif dan mengikuti penerapan SNI. Menurut dia, jika penerapan SNI dilakukan sungguh-sungguh, maka akan menghambat masuknya impor besi dan baja.

"Jangan justru pemberian SNI yang dilakukan secara serampangan, sehingga tidak dapat membendung impor baja berkualitas rendah," tuturnya. 

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Editorial Team