Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-05 at 16.13.49.jpeg
Penyerapan tenaga kerja berdasarkan lapangan usaha. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Sektor pertanian menyerap tambahan tenaga kerja 0,49 juta orang

  • Jumlah penduduk usia kerja capai 218,17 juta orang

  • Jumlah pekerja formal naik 0,35 persen

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, tiga sektor ini yaitu pertanian, akomodasi dan makan minum, serta industri pengolahan (manufaktur) menyerap tenaga kerja terbanyak pada Agustus 2025.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja dibandingkan Agustus tahun lalu.

“Tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan tenaga kerja terbanyak dalam satu tahun terakhir ini adalah lapangan usaha pertanian, kemudian akomodasi dan makan minum, serta lapangan usaha industri pengolahan,” ujar Edy dalam rilis BPS, Rabu (5/11/0225).

1. Sektor pertanian menyerap tambahan tenaga kerja 0,49 juta orang

Rincian sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. (Dok/Istimewa).

Selama periode Agustus 2024–Agustus 2025, BPS mencatat tenaga kerja di sektor pertanian meningkat sebanyak 0,49 juta orang, dengan distribusi penduduk bekerja sebesar 28,15 persen. Adapun jumlah penduduk bekerja secara keseluruhan mencapai 146,54 juta orang pada Agustus 2025.

Kemudian sektor industri pengolahan mencatat kenaikan tenaga kerja sebanyak 0,30 juta orang dengan distribusi penduduk bekerja 13,86 persen. Sektor akomodasi dan makan minum menempati posisi berikutnya dengan peningkatan 0,42 juta orang atau memiliki distribusi penduduk bekerja sebesar 7,98 persen.

Peningkatan jumlah tenaga kerja juga terjadi pada sektor pendidikan sebanyak 0,25 juta orang dibandingkan Agustus 2024, diikuti oleh sektor aktivitas profesional dan perusahaan sebanyak 0,13 juta orang, serta perdagangan sebanyak 0,12 juta orang.

Kenaikan tenaga kerja juga tercatat di sektor aktivitas kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 0,10 juta orang, pengangkutan dan pergudangan 0,07 juta orang, serta konstruksi yang turut meningkat 0,07 juta orang.

2. Jumlah penduduk usia kerja capai 218,17 juta orang

Struktur ketenagakerjaan Indonesia per Agustus. (Dok/Istimewa).

Sementara itu, beberapa sektor mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, antara lain real estate turun 0,05 juta orang, aktivitas jasa lainnya atau turun 0,06 juta orang, serta aktivitas keuangan dan asuransi atau turun 0,06 juta orang.

"Secara keseluruhan, jumlah penduduk usia kerja pada Agustus 2025 mencapai 218,17 juta orang, bertambah 2,80 juta orang dibandingkan Agustus tahun lalu. Namun, tidak seluruhnya terserap di pasar kerja," tegasnya.

3. Jumlah pekerja formal naik 0,35 persen

Ilustrasi lowongan kerja (freepik.com/vector4stock)

Lebih lanjut, Edy menjelaskan jumlah penduduk yang bekerja di kegiatan informal mencapai 84,70 juta orang (57,80 persen), sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 61,84 juta orang (42,20 persen).

"Dibandingkan Agustus 2024 pekerja formal naik 0,35 persen dan pekerja informal turun 0,25 persen," ungkapnya.

Lebih rinci, pada Agustus 2025, mayoritas penduduk yang bekerja di Indonesia berstatus buruh/karyawan/pegawai, yakni 38,74 persen. Sementara itu, status pekerjaan yang paling sedikit ditempati adalah berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar, yaitu sebesar 3,46 persen.

"Dibandingkan dengan Agustus 2024, peningkatan persentase terbesar terjadi pada pekerja bebas di sektor pertanian, naik 0,34 persen poin. Sebaliknya, penurunan persentase terbesar tercatat pada berusaha sendiri dan pekerja keluarga/tidak dibayar, masing-masing turun 0,38 persen poin," ucapnya.

Editorial Team