Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan bakal mengalami penguatan pada semester-II 2024 nanti. Hal itu seiring dengan perkiraan penurunan suku bunga The Fed atau Bank Sentral AS.
Equities Specialist DBS Group Research, Maynard Arif mengungkapkan, The Fed diproyeksikan bakal menurunkan suku bunganya pada pertemuan September nanti sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen.
"Dengan penurunan suku bunga oleh The Fed, kita harapkan dolar akan lemah sehingga rupiah menguat, jadi juga akan membantu sentimen terhadap pasar di semester dua. Jadi untuk tahun ini kita melihat trennya ada penguatan rupiah, tapi mungkin masih sekitar 16 ribuan," tutur Maynard kepada awak media, di Jakarta, Selasa (6/8/2024).