Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
MenkopUKM, Teten Masduki dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid (dok. Kadin Indonesia)
MenkopUKM, Teten Masduki dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid (dok. Kadin Indonesia)

Intinya sih...

  • Kadin dan KemenkopUKM sepakat untuk meningkatkan ekspor UMKM melalui sinergi yang melibatkan business matching dan strategi B-to-B.
  • Pertemuan membahas sinergi Kadin dan pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja, serta perlindungan terhadap industri dalam negeri, termasuk UMKM.
  • Kadin Indonesia telah meluncurkan inisiatif inklusif untuk mendorong UMKM naik kelas, seperti WikiExport yang berhasil membawa 9 UMKM ke pasar ekspor Jepang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) melakukan pertemuan guna membahas sejumlah isu dan tantangan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Isu-isu tersebut di antaranya sinergi untuk meningkatkan kapasitas dan ekspor serta perlindungan terhadap UMKM, termasuk melalui satgas ilegal impor yang baru dibentuk berdasarkan Kepmendag 932 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pengawasan Barang Tertentu Yang Diberlakukan Tata Niaga Impor.

"Dalam pertemuan tadi, dari Kadin sudah banyak menyampaikan masukan bagaimana kita bisa menyusun strategi untuk meningkatkan ekspor UMKM. Kalau dari Kadin punya pendekatan Business Matching, yang sifatnya B-to-B (business to business). Saya kira ini tepat. Kami juga punya program yang sama. Jadi kami membidik market yang potensial, dan melihat di dalam negeri, mana yang punya potensi untuk dibawa ke luar," tutur MenkopUKM, Teten Masduki, usai pertemuan dengan Kadin, Rabu (24/7/2024).

1. Sinergi Kadin dan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja

Penciptaan lapangan kerja dan ekonomi berkelanjutan adalah kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan (freepik.com/pch.vector)

Teten menambahkan, pertemuan dengan Kadin Indonesia juga membahas mengenai sinergi Kadin dan pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja.

"Ini kan bisa dua hal. Kita bisa menciptakan lapangan kerja baru atau memanfaatkan tenaga kerja kita yang banyak ini untuk masuk ke pasar kerja dunia," kata dia.

Adapun untuk mendukung hal-hal tersebut, harus ada kebijakan yang selaras termasuk di dalamnya proteksi terhadap industri dalam negeri, tak terkecuali UMKM.

“Kami sudah mendapat beberapa masukan yang berharga dari Kadin selaku perwakilan dunia usaha. Tentunya nanti kami akan melakukan adjustment," ujar dia.

2. UMKM perlu dijaga dan dilindungi

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengingatkan, bahwa UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional perlu dijaga dan dilindungi. Terutama dengan banyaknya produk impor ilegal yang masuk ke Indonesia.

“Jangan sampai impor ilegal ini menciptakan predatory pricing yang merugikan UMKM lokal kita karena tidak mampu bersaing. Karena itu, perlu ada kebijakan pemerintah untuk melindungi UMKM,” kata Arsjad.

Arsjad pun kembali menegaskan komitmen Kadin Indonesia dalam mendorong UMKM agar bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor.

Untuk itu, diperlukan kolaborasi sejumlah pemangku kepentingan, termasuk sinergi UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar.

“Seperti sudah disampaikan, untuk bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor, UMKM memerlukan pendampingan dan juga mitra untuk akses ke pasar ekspor, termasuk dalam hal akses pendanaan,” kata Arsjad.

3. Sejumlah inisiatif yang dilakukan Kadin mendukung ekspor UMKM

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kadin Indonesia sendiri telah menjalankan sejumlah inisiatif yang inklusif dan kolaboratif dalam rangka mendorong UMKM naik kelas agar bisa merambah ke pasar ekspor.

Dua tahun lalu, Kadin meluncurkan Kemitraan Inklusif Closed Loop, yaitu gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang diresmikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Sebagai bagian dari gerakan inklusif tersebut, Kadin juga meluncurkan WikiExport. Melalui program ini, UMKM akan mendapat pelatihan ekspor bersertifikat dan kesempatan untuk mengikuti business matching di luar negeri.

Sementara pada 2023 lalu, Kadin Indonesia berkolaborasi dengan Japan External Trade Organization (Jetro) serta didukung PT HM Sampoerna Tbk menggelar business matching di Tokyo, Jepang dengan membawa 9 UMKM Indonesia yang telah menyelesaikan program pelatihan WikiExport.

Mereka adalah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie. Kegiatan tersebut membukukan ekspor UMKM ke Jepang sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Untuk tahun ini, Kadin Indonesia dan Jetro kembali akan menggelar pelatihan sertifikasi ekspor bagi UMKM yang dilanjutkan dengan menyelenggarakan business matching bagi para UMKM yang lolos kurasi.

“Kami menargetkan sebanyak 2.000 UMKM dari berbagai jenis usaha akan mengikuti program WikiExport Japan ini. Selanjutnya, diharapkan setidaknya 20 UMKM bisa lolos kurasi untuk mengikuti business matching di Jepang dan bertemu dengan sejumlah potential buyer,” ucap Arsjad.

Editorial Team