Tampilan Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) (www.instagram.com/@motogp.mandalika)
Dony mengatakan, utang yang ditanggung ITDC salah satunya berasal dari pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika seluas 1.200 hektare (ha).
"Sewaktu kita mengambil alih Mandalika, itu posisinya mereka punya short term liabilities Rp1,2 triliun. Mereka punya long term liabilities Rp3,4 triliun," tutur Dony.
Dia mengatakan, pembangunan Mandalika membutuhkan investasi besar-besaran. Namun, investasi yang digelontorkan tak membuahkan hasil yang signifikan.
"Mandalika ini waktu dibangun dia heavy dengan investment infrastructure, tetapi tidak generate bisnis baru. Jadi rootcause problem-nya adalah bahwa pricing strategy di Mandalika juga tidak membuat investor tertarik untuk masuk," tutur Dony.
Adapun faktor penyebab investor tak tertarik untuk membangun bisnis di Mandalika ialah harga sewa tanahnya yang sangat tinggi.
"Rentalnya itu sama dengan tiga lipat lebih mahal daripada orang beli tanah di Mandalika," tutur Dony.
Selain itu, ada rugi ajang balapan besar-besaran yang justru menyebabkan kerugian, seperti World Superbike (WSBK) 2022 sebesar Rp100 miliar dan MotoGP 2022 sebesar Rp50 miliar.
"Sebenarnya event-nya tidak menarik crowd dan tidak menarik juga sponsorship. Ini berdampak Rp100 miliar penurunan daripada kerugian kita. Tahun ini kita lakukan negosiasi untuk membuang WSBK-nya," kata Dony.