Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251008-WA0022.jpg
Alat berat produksi Volvo (dok. Indotruck Utama)

Jakarta, IDN Times - Masifnya pembangunan infrastruktur dan transisi menuju energi bersih mendorong kebutuhan alat berat yang lebih efisien, aman, serta ramah lingkungan.

Tak heran jika kemudian di tengah dinamika pasar yang kompetitif, pelaku industri kini menaruh perhatian besar pada pemanfaatan teknologi terkini, otomatisasi, serta layanan berbasis data untuk menjawab tantangan produktivitas dan keberlanjutan operasional.

Indonesia pun menjelma menjadi salah satu pasar kunci di Asia untuk sektor pertambangan dan konstruksi. Pertumbuhan permintaan terhadap solusi alat berat yang mampu menekan biaya, mendukung efisiensi kerja, sekaligus menjaga aspek keselamatan mendorong berbagai pihak menghadirkan inovasi.

Perubahan pola bisnis juga mulai terlihat dengan tren penyewaan alat berat yang semakin diminati, seiring kebutuhan perusahaan untuk menekan investasi jangka panjang.

1. Fokus dan komitmen Volvo di Indonesia

Suasana launching ekskavator VOLVO EC210 (Dok.Indotruck Utama)

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Volvo menegaskan fokusnya pada keberlanjutan dalam operasionalnya di Indonesia. Volvo menilai Indonesia sebagai pasar penting dalam transisi menuju ekonomi rendah emisi.

Sejalan dengan itu, PT Indotruck Utama sebagai distributor resmi Volvo di Indonesia juga menegaskan komitmen Volvo untuk mendorong batas-batas teknologi agar pelanggan mampu meraih kesuksesan.

“Di tengah persaingan ketat, inovasi menjadi kunci utama, dan produk-produk Volvo dirancang untuk memberikan efisiensi, produktivitas, serta keselamatan terbaik,” ujar Presiden Direktur Indotruck Utama, Bambang Prijono dalam keterangan resminya, Rabu (8/10/2025).

2. Tiga pilar strategi Volvo

Truk dan alat berat Volvo (dok. Indotruck Utama)

Komitmen itu kemudian didukung tiga pilar strategi Volvo yang meliputi kendaraan listrik, penggunaan biodiesel dengan kadar tinggi seperti B40 sampai B50, serta riset jangka panjang untuk bahan bakar hidrogen.

"Kami tahu bahwa tidak akan ada satu solusi tunggal di masa depan. Akan ada beberapa solusi berbeda, dan kami berinvestasi di ketiganya karena solusi yang berbeda akan cocok untuk berbagai jenis aplikasi dan operasi," ujar Vice President and Head of Volvo Trucks Market India & Indonesia, Hanna Ljungqvist.

Selain keberlanjutan, otomasi dan digitalisasi juga menjadi sorotan. Volvo menawarkan layanan telematika yang memungkinkan pemantauan kinerja armada secara real-time.

Head of Market West Volvo, Raven Chua menyampaikan, pelatihan pengemudi dapat memberikan dampak signifikan.

“Pengemudi yang terlatih dengan baik dapat menghemat bahan bakar hingga 20-25 persen,” katanya.

3. Persaingan dengan produsen alat berat asal China

Suasana launching ekskavator VOLVO EC210 (Dok.Indotruck Utama)

Sementara itu, di tengah kompetisi dengan produsen asal China, Volvo menekankan kualitas dan keselamatan.

“Kami memiliki struktur teraman di dunia,” kata Hanna.

Hanna menambahkan, hal itu dibuktikan lewat raihan penghargaan keselamatan oleh Vovlo selama ini. Selain itu, Volvo juga punya fokus lain pada layanan purna jual, termasuk pembangunan gudang suku cadang khusus di Indonesia.

Pasar Indonesia dinilai sangat strategis dengan banyaknya proyek infrastruktur dan pertambangan. Volvo menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra jangka panjang, tidak hanya sebagai penyedia produk tetapi juga penyedia solusi dan dukungan berkelanjutan.

"Volvo bukan hanya sebagai produsen alat berat dan truk, melainkan mitra strategis yang berinvestasi pada keselamatan, keberlanjutan, dan inovasi digital guna mendukung pertumbuhan industri serta pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Hanna.

Editorial Team