Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar melemah hari ini setelah pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) mengisyaratkan sudah dekatnya akhir siklus pengetatan suku bunga.
Dikatakan Ibrahim, beberapa pejabat the Fed mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi. Tetapi, akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat.
"Pasar sekarang memusatkan perhatian mereka pada data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu," ujarnya.
Perhatian juga tertuju pada data yang dirilis pada Senin kemarin, menunjukkan bahwa China berada di ambang deflasi konsumen. Itu terjadi di tengah kondisi ekonomi yang memburuk di negara tersebut.
"Namun hal ini juga meningkatkan ekspektasi bahwa pemerintah (China) akan meluncurkan lebih banyak langkah pengeluaran darurat untuk menopang pertumbuhan," tambahnya.
Dia memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan, Rabu (12/7) bakal bergerak pada rentang Rp15.130-Rp15.220 per dolar AS, dengan potensi menguat.