Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan rupiah mungkin bisa lanjut menguat hari ini terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi di AS.
Pada Jumat malam lalu, data tenaga kerja AS bulan Juli, seperti Non-Farm Payrolls (NFP), tingkat pengangguran, dan tingkat upah per jam dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar.
“Ditambah dengan pelemahan data ekonomi AS yang dirilis sebelumnya seperti data PMI manufaktur, data harga rumah, dan lain-lain, memberikan sentimen negatif ke dolar AS,” tuturnya.
Hal itu, tambah Ariston, memberikan sentimen negatif terhadap dolar AS karena membuka peluang pemangkasan suku bunga AS yang lebih besar di masa mendatang.