Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menerangkan, alat CME Fedwatch, yang digunakan untuk memonitor ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed), menunjukkan kecenderungan lebih besar di kalangan investor untuk memperkirakan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga pada level yang stabil pada Maret. Hal itu berbeda dengan ekspektasi awal yang lebih condong ke arah penurunan suku bunga.
Sebelumnya, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sangat tinggi (76,3 persen minggu lalu), tetapi saat ini, para investor lebih cenderung memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dengan peluang sebesar 52,9 persen.
“Pergeseran ekspektasi ini terjadi di tengah pernyataan para pejabat the Fed yang menyatakan bahwa masih terlalu dini bagi bank sentral untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, terutama karena inflasi masih stagnan. Bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan,” ujar Ibrahim.
Hanya saja, sebelum keputusan the Fed tentang kebijakan suku bunga, pasar menantikan rilis serangkaian data ekonomi AS yang dijadwalkan minggu ini. Data PDB kuartal keempat dan indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi yang menjadi fokus the Fed, diharapkan akan memainkan peran penting dalam pembentukan rencana kebijakan suku bunga the Fed untuk tahun ini.