Investor Wait and See Data Inflasi AS, Rupiah Melemah Tipis

Intinya sih...
- Rupiah melemah 2,5 poin menjadi Rp15.784 per dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu.
- JISDOR mencatat rupiah melemah Rp11 menjadi Rp15.782 per dolar AS, menunjukkan ketidakpastian pasar terhadap prospek inflasi AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami sedikit pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (13/11/2024) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup pada level Rp15.784 per dolar AS, melemah sebesar 2,5 poin atau setara dengan penurunan 0,02 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
1. Rupiah juga melemah di kurs referensi Bank Indonesia
Pada penutupan perdagangan Rabu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga tercatat melemah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).
Rupiah ditutup pada level Rp15.782 per dolar AS, mengalami pelemahan sebesar Rp11 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada 12 November 2024 yang berada di level Rp15.771 per dolar AS.
Jisdor adalah kurs referensi resmi yang dirilis oleh Bank Indonesia. Kurs ini menunjukkan nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS yang didapatkan dari transaksi antarbank di pasar valas.
2. Pelaku pasar menantikan inflasi AS yang akan segera dirilis
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, pelaku pasar kini menantikan data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis dalam waktu dekat.
"Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi tetap stabil pada bulan Oktober yang menjadi pertanda buruk bagi taruhan pada pelonggaran moneter berkelanjutan oleh Federal Reserve," ujar dia.
Selain itu, kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS menambah ketidakpastian terhadap prospek inflasi. Trump diperkirakan akan menerapkan kebijakan ekspansif selama masa jabatan keduanya yang berpotensi meningkatkan inflasi dan suku bunga.
Pernyataan hawkish dari pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), seperti Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari juga mempengaruhi sentimen pasar. Kashkari memperingatkan, jika inflasi meningkat, Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang.
3. Rupiah diproyeksikan lanjut melemah di perdagangan Kamis
Ibrahim melaporkan, pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah tipis sebesar 2 poin ke level Rp15.784 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menguat 8 poin.
Untuk perdagangan Kamis (14/11/2024), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah dalam rentang Rp15.770 hingga Rp15.850 per dolar AS.