Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS dipicu oleh kondisi pasar yang bergejolak. Para pelaku pasar makin khawatir dalam menanamkan modalnya, dan berhati-hati pada instrumen mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sentimen negatif pelaku pasar makin menguat setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam akan mencopot Ketua Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
“Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Trump dan timnya terus mempelajari apakah mereka dapat memecat Ketua Fed Jerome Powell,” tutur Ibrahim kepada awak media.
Adapun acaman Trump dilontarkan karena dia menginginkan Powell menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Sementara, The Fed belum mau menurunkan FFR karena tingkat inflasi di AS belum sesuai ekspektasi.
“Minggu lalu, Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak cenderung memangkas suku bunga dalam waktu dekat, dengan alasan kemungkinan tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi yang berasal dari tarif baru (kebijakan Trump),” ujar Ibrahim.