Jakarta, IDN Times - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) melaporkan pertumbuhan dan kinerja yang positif sepanjang 2021, sekaligus memaparkan strategi bisnis 2022 setelah Investree membeli 10,9 persen sahamnya dalam virtual public expose yang digelar pada Rabu (27/7/2022) silam.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, mengatakan pandemik COVID-19 menjadi momentum percepatan transformasi digital khususnya di sektor keuangan dan perbankan. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum terjangkau layanan keuangan.
September 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat 91,3 juta orang masih belum tersentuh oleh lembaga keuangan atau layanan perbankan meskipun industri perbankan digital berkembang pesat dan semakin mudah diakses. Selain itu, sebanyak 62,9 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), belum terlayani oleh lembaga keuangan dan perbankan.
"Kemitraan strategis dengan Investree akan menghadirkan keahlian dan memperluas akses ke potensi UMKM Indonesia yang luas. Dengan menjadi bagian dari pemegang saham AMAR, Investree akan bersinergi dalam hal bisnis lending yang akan menguntungkan Amar Bank. Kami juga terus mengembangkan infrastruktur TI dan memperluas ekosistem digital untuk memperkuat dua produk unggulan kami, Tunaiku dan Senyumku, yang akan membantu kami meningkatkan inklusi keuangan bagi mereka yang unbanked dan underserved, termasuk UMKM," kata Tulsian pada Sabtu (30/7/2022).