Jakarta, IDN Times - Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Elektronik Elektrik-Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPEE FSPMI) akan melakukan unjuk rasa di kantor pusat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, pada Selasa (14/2/2023).
Ketua Umum SPEE FSPMI Abdul Bais menyatakan, ada tujuh tuntutan yang bakal dibawa pihaknya dalam unjuk rasa tersebut.
Tuntutan pertama adalah berkaitan dengan penurunan upah pada tenaga alih daya (TAD) atau outsourcing PLN.
"Anggota kita contohnya pada 2016 upahnya bisa mencapai 130 persen dari upah minimum, tapi kondisinya saat ini upahnya itu hanya 110 persen dari upah minimum, contohnya gitu," ujar Abdul Bais dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/2/2023).
Abdul Bais menambahkan, jika ada kenaikan upah minimum sebesar Rp100 ribu maka tunjangan delta atau tetap yang diterima TAD akan berkurang Rp100 ribu.
"Kalau UMK Rp3 juta, maka upah pokoknya berubah menjadi Rp3,1 juta dan tunjangan tetap yang sebelumnya didapat, contohnya Rp500 ribu akan berkurang Rp100 ribu maka upah mereka tetap Rp3,4juta. Jadi setiap ada kenaikan upah, tunjangan-tunjangan tetap mereka akan berubah, akan dialihkan ke upah pokoknya. Makanya upah dia tahun demi tahun selish dengan upah minimum besarnya akan terus berkurang," tuturnya.