Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian terus melakukan perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor batik karena dinilai memiliki peran penting bagi perekonomian nasional serta menjadi devisa negara. Sepanjang 2018, Industri batik berkontribusi sebesar US$52,44 juta terhadap devisa negara melalui ekspor.
"Batik berperan besar menyumbang devisa, dimana ekapor mencapai US$ 52,44 juta dengan pasar Jepang, AS dan Eropa, " Kata Menteri Perindustrian Airlangga Heryanto, Rabu (8/5)