Jakarta, IDN Times - Indonesia pada Rabu, 25 November 2020 akan menjadi tuan rumah dialog khusus World Economic Forum (WEF). Dialog ini disebut khusus lantaran diselenggarakan untuk kali pertama secara virtual dan digelar oleh negara yang dianggap sebagai mitra oleh WEF. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan selain Indonesia, ada tiga negara lainnya yang telah dipilih oleh WEF yaitu Jepang, Tiongkok dan Pakistan.
"Indonesia dipilih sebagai [tuan rumah] country strategy dialogue WEF bukan tanpa alasan, karena Indonesia dianggap mampu menyeimbangkan penanganan pandemik dengan pemulihan ekonomi nasional," ujar Mahendra ketika memberikan keterangan pers secara virtual di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, (23/11/2020).
Pernyataan Mahendra soal kemampuan penanganan pandemik bertolak belakang dengan data yang dirilis oleh Satgas COVID-19 pada hari ini yang menunjukkan kasus harian bertambah sebanyak 4.442. Dengan demikian per hari ini, 502.110 orang Indonesia telah terpapar COVID-19.
Bahkan, sebanyak 118 pasien di antaranya meninggal dunia. Total angka kematian pasien COVID-19 di Indonesia pun menembus 16.002.
Di sisi lain, Mahendra menilai ekonomi Indonesia terus pulih karena terdapat perbaikan dari kuartal II ke kuartal III 2020. Di kuartal II, pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar minus 5,3 persen ke minus 3,49 persen.
"Kami berharap di kuartal keempat akan lebih baik lagi dan menuju kepada pertumbuhan positif di 5 persen pada tahun 2021," tutur pria yang sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.
Dalam forum itu, salah satu poin pemulihan ekonomi yang hendak dibahas yakni mengenai penerapan UU Cipta Kerja. Mahendra mengatakan dengan adanya UU Cipta Kerja itu, pemerintah bisa memperbaiki iklim investasi dan pengingkatan daya saing.
Berapa banyak pengusaha asing yang akan bergabung dalam forum dialog khusus ini?