Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Helmi Shemi
IDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta kepada para pengembang agar persepsi rumah subsidi adalah rumah murahan harus dihilangkan. Ia juga meminta rumah bersubdisi harus menjadi rumah berkualitas yang layak huni.

"Bukan hanya kualitas konstruksi tapi juga kualitas lingkungannya," kata Basuki dalam acara Pencanangan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas, Selasa (18/5/2021).

1. Bank gak boleh sembarangan salurkan FLPP untuk rumah bersubsidi

Istimewa / Kementerian PUPR

Basuki meminta agar bank pelaksana yang menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) agar selektif dalam memilih pengembang dan lokasi rumah yang akan dijadikan rumah subsidi. Ia menyebut pada tahun depan FLPP yang disalurkan mencapai lebih dari Rp16 triliun.

"Saya minta bank melihat pada saat akan akad dilihat mana lokasi calon pengembangnya, siapa pengembangnya. Saya berharap yang sudah berkomitmen ini dapat menjadi pengembang yang dapat diandalkan dan menjadi mitra-mitra kami yang kredibel," ujarnya.

Selain bank, Basuki juga meminta Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) memperhatikan para pengembang dan jangan sampai mempersulit FLPP.

2. Tidak cukup hanya andalkan teknologi informasi dalam membangun rumah subsidi

Dok.Kementerian PUPR

Basuki kemudian menyinggung penggunaan teknologi informasi dalam membangun rumah subsidi. Menurutnya teknologi informasi hanya sebagai alat bantu untuk mempermudah saja, namun untuk menghasilkan rumah subsidi dengan kualitas yang baik tetap bergantung pada sumber daya manusia (SDM).

"Jangan miss understanding bahwa dengan TI akan selesai, tidak. Itu semua alat bantu. Yang menentukan tetap SDM kita, dengan niat, dengan berkomitmen. Asosiasi pengembang perumahan dibantu manajamen konstruksi berdasarkan IT, itu akan maksimal membangun rumah bersubdisi berkualitas," paparnya.

3. Program rumah subsidi tetap jadi prioritas di tengah pandemik

Ilustrasi perumahan. (Dok. Kementerian PUPR)

Eks Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum ini mengatakan rumah subsidi tetap menjadi prioritas di bawah arahan Presiden Joko Widodo meski di tengah pandemik dan refocusing anggaran. Ia pun menyebut anggaran rumah subsidi akan terus ditambah untuk mempercepat pembangunan penyediaan perumahan khususnya bagi rakyat Indonesia.

"Kami Kementerian PUPR sangat berkepentingan membangun rumah bersubsidi berkualitas ini. Untuk itu saya ajak dalam satu tim ini karena kita memanfaatkan uang APBN, uang negara. Jadi saya harus pertanggungjawabkan uang itu menjadi rumah berkualitas, sekaligus tanggung jawab saya dalam perlindungan konsumen," ucap Basuki.

Editorial Team