Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengungkapkan, konflik yang kembali terjadi antara Iran dan Israel serta ditambah keterlibatan Amerika Serikat (AS) membuat pemerintah bersiap hal terburuk seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kami sudah punya grand design untuk mitigasi PHK. Bagaimana kemudian program-program yang sifatnya spesifik. Kami sudah punya JKP yang dari awal 2025 sudah pastikan agar teman-teman yang di PHK itu mendapatkan manfaat yang lebih," kata Yassierli di Gedung Kemnaker, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

1. Berbagai program disiapkan Kemnaker

Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). (IDN Times/Trio Hamdani)

Adapun berbagai program yang disiapkan Kemnaker di antaranya seperti bantuan tunai, pelatihan, dan fasilitas untuk lowongan kerja baru.

"Kemudian, kami juga menjalin koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan Wilayah. Kami melakukan koordinasi, konsolidasi dan itu sudah rutin dilakukan. Kami juga kemudian melakukan koordinasi lintas kementerian," kata Yassierli.

2. Industri ekspor akan terkena dampak konflik Timur Tengah

Ilustrasi Ekspor (Dok. IDN Times)

Selain itu, Yassierli juga menyampaikan, konflik Timur Tengah yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat kemungkinan besar berdampak pada industri dalam negeri terutama berbasis ekspor.

"Prediksi saya pribadi, ini tentu akan berdampak kepada industri-industri yang ekspor ke luar negeri karena tentu kondisi geopolitik itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi secara global," ujar Yassierli.

3. Persiapan pasar baru ekspor Indonesia

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut pemerintah RI telah menuntaskan sejumlah perundingan untuk pembukaan pasar baru ekspor Indonesia. (IDNtimes/Tunggul Damarjati)

Pemerintah sebelumnya sudah menyiapkan antisipasi dampak perang Iran dan Israel. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyebut pemerintah telah menuntaskan sejumlah perundingan untuk pembukaan pasar baru ekspor Indonesia.

Di satu sisi, Budi juga berharap konflik atau peperangan Iran dan Israel segera mereda menghidari dampak berkepanjangan di sektor ekspor.

Budi menuturkan, Indonesia telah merampungkan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), serta Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA).

Demikian pula perjanjian kerja sama ekonomi dengan Tunisia juga sudah diselesaikan tahapannya.

"Itu pasar-pasar baru yang besar yang kita bisa masuk ke sana," kata Budi ditemui di UGM, Sleman, DIY, Jumat (20/6/2025).

Editorial Team