Selain itu, Jasa Marga juga melaporkan kinerja sepanjang 2024, dengan core profit (pendapatan inti) mencapai Rp3,7 triliun, tumbuh sebesar 35,95 persen dari tahun sebelumnya.
Adapun pendapatan usaha Jasa Marga sepanjang 2024 sebesar Rp18,73 triliun, tumbuh sebesar 20,32 persen dibandingkan 2023.
Tidak hanya itu, EBITDA Perseroan juga mencapai Rp12,62 triliun atau tumbuh sebesar 27,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Realisasi EBITDA Margin mencapai 67,38 persen yang merupakan kontribusi positif dari strategi perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) di tahun 2024.
Tingkat solvabilitas Jasa Marga juga membaik di 2024 dengan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) menjadi 1,04x dan Interest Coverage Ratio (ICR) mencapai 3,13x.
Dengan kemampuan perseroan untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA Perseroan yang selalu bertumbuh dengan baik, maka kinerja Debt to EBITDA turun dari 6,9x di 2023 menjadi 4,7x di 2024.
Pada RUPST Tahun Buku 2024, Jasa Marga turut menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut telah terserap secara penuh, dengan total realisasi sebesar Rp926,56 miliar.