Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gerai offline JD.ID di AEON Mall (www.jd.id)
Ilustrasi gerai offline JD.ID di AEON Mall (www.jd.id)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan e-commerce JD.com sedang mempertimbangkan mundur dari pasar utama di Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Thailand.

Menurut seorang sumber, seperti dikutip dari SCMP, raksasa e-commerce asal China tersebut menyebut ingin fokus mengurangi kerugian di wilayah tersebut dan memperkuat operasi di pasar domestik.

1. JD.ID mau dijual?

Ilustrasi logo JD.ID (dok. JD.ID)

Perusahaan yang berbasis di Beijing ini kabarnya ingin menjual JD.ID dengan menjual sahamnya. JD.com saat ini disebut sedang mencari investor untuk pengambil alihan saham tersebut.

JD.ID merupakan perusahaan patungan yang dibentuk pada 2015 dengan firma ekuitas swasta yang berkantor pusat di Singapura, Provident Capital Partners.

Hal yang sama juga dilakukan JD.com untuk melepas saham mereka di JD Central (Thailand), yang dibentuk pada 2017 dengan konglomerat pengembangan ritel dan properti yang berbasis di Bangkok, Central Group.

2. JD.com hadapi tantangan pertumbuhan penjualan di Indonesia dan Thailand

Ilustrasi e-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Sumber tersebut menyebutkan jika JD.com tengah menghadapi tantangan penjualan di Indonesia dan Thailand. Kondisi tersebut ternyata telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

JD.com, Provident Capital dan Central Group belum memberi tanggapan terkait laporan tersebut.

3. Konsumen di Asia Tenggara sedang kencangkan ikat pinggang

Pexels.com/Karolina Grabowska

Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Firma Ventura dan Konsultan Teknologi Momentum Works, Jianggan Li mengatakan, konsumen di seluruh Asia Tenggara tengah berhemat.

Hal ini disebabkan oleh dolar AS yang menguat, sehingga membuat mata uang lokal menjadi rugi dan menyebabkan kenaikan pada harga produk impor dan bahan bakar.

Permasalahan ekonomi juga turut membuat JD.ID melakukan PHK terhadap lebih dari 200 orang pada awal tahun ini, kata salah seorang karyawan.

 

Editorial Team