Fasilitas pengelolaan limbah air dan irigasi ITDC di The Nusa Dua, Bali. (dok. ITDC Utilitas)
Lagoon ITDC itu punya pemandangan alam hijau dan danau buatan yang menjadi habitat berbagai spesies burung.
”Lagoon adalah Hotel for Birds, bird sanctuary yang ada di tengah kawasan industri pariwisata dan langgeng membentuk komunitas flora dan fauna yang selaras dengan alam. Kami juga optimalkan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak ada air yang terbuang ke badan air,” ucap Ratna.
Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 hektare (ha), dan luas basah 13,5 ha. Fasilitas tersebut dijalankan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds dengan kapasitas maksimal 10.000 meter kubik per hari.
Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas menerapkan standard minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sebelum masa pandemik saat okupansi rata-rata kawasan sebesar 75 persen, Lagoon mengolah air limbah sampai dengan 6.000 meter kubik per hari, yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant kawasan.
Setelah semua air limbah tersebut diolah di lagoon, lebih dari 90 persen air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.
"Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan value dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud,” kata Ratna.