Jakarta, IDN Times - Pasokan batu bara dan gas untuk pembangkit listrik dipastikan dalam kondisi aman, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan kesiapan energi primer mencapai 23 hari operasi (HOP) untuk pembangkit batu bara dan 24 HOP untuk pembangkit gas.
"Artinya pasokan listrik akan aman, sehingga masyarakat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri dengan terang," kata Ruly dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).
Ruly menyampaikan keandalan pasokan listrik menjadi prioritas utama PLN Nusantara Power, terutama di wilayah luar Pulau Jawa.
Dia menyebut sejumlah pembangkit strategis seperti PLTMG Arun, PLTU Teluk Balikpapan, PLTU Pulang Pisau, dan PLTU Tidore, bersama seluruh pembangkit di Jawa, menjadi ujung tombak dalam menjaga stabilitas listrik selama periode Idul Fitri.
"Pasokan listrik yang disediakan untuk Indonesia ini juga berasal dari energi baru terbarukan (EBT) yang berasal dari pLTA, dan PLTS sebesar 2.028 MW yang setara untuk melistriki rumah sebanyak 1,56 juta," sebutnya.
PLN Nusantara Power menyiagakan 8.898 personel secara nasional mulai 17 Maret 2025, untuk memastikan pasokan listrik tetap andal selama periode Idul Fitri.
Personel tersebut terdiri dari karyawan, tenaga alih daya, dan petugas pengamanan yang bertugas menjaga keandalan sistem di seluruh unit pembangkit, dari Aceh hingga Sulawesi Utara.
Langkah tersebut didukung dengan pembentukan 126 posko siaga dan pengamanan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 15.303 megawatt (MW).
Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan teknologi digital melalui Nusantara InnoVision Center (NIC). Sistem berbasis kecerdasan buatan itu memungkinkan pemantauan operasional secara real-time dan analisis data besar.
Fungsi lainnya mencakup penguatan keamanan siber, sekaligus mendukung pemanfaatan energi ramah lingkungan dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan.
Sebagai bagian dari langkah antisipatif menghadapi periode Ramadan dan Idul Fitri, PLN Nusantara Power memperkuat patroli, menjalankan pemeliharaan preventif, dan menerapkan tindakan prediktif guna menjaga kelancaran suplai listrik.
Koordinasi juga ditingkatkan bersama TNI, Kepolisian, dan masyarakat sekitar pembangkit untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan.
Di sisi lain, kesiapan darurat turut diperkuat melalui penyebaran 45 truk pemadam kebakaran, 20 unit ambulans, dan 4.280 fire hydrant di berbagai wilayah.
PLN NP menegaskan komitmen penuh seluruh unitnya untuk mendukung kelancaran momen penting ini, sekaligus menunjukkan peran strategisnya sebagai penyedia energi yang andal dan inovatif bagi Indonesia.