Kurs rupiah sendiri dibuka menguat pada perdagangan tadi pagi, yakni pada level Rp14.179 per dolar AS. Namun, selang 25 menit kemudian, penguatan rupiah justru menurun terhadap dolar AS. Level kurs rupiah saat itu ada pada Rp14.182 per dolar AS dan penguatannya terus menurun hingga akhir perdagangan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai bahwa investor banyak yang berbondong-bondong membeli aset berisiko seiring dengan berkurangnya kekhawatiran terhadap Omicron.
"Dolar AS jatuh pada Jumat dengan investor menuju aset berisiko karena kekhawatiran terhadap varian Omicron COVID-19 terus memudar," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Jumat sore.
Kendati begitu, peningkatan sentimen juga terjadi seiring dengan penelitian di Inggris yang mengatakan Omicron dapat menyebabkan rawat inap.
"Penelitian tersebut menambahkan bahwa varian tersebut mungkin masih menghasilkan sejumlah besar kasus serius karena daya menularnya," kata Ibrahim.