Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan bahwa rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini, dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur the Fed Jerome Powell yang menegaskan ketidakmungkinan pemangkasan suku bunga pada Maret.
“Sikap the Fed tersebut mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia untuk sementara waktu,” ujarnya.
Namun, bos bank sentral AS itu mengakui bahwa tingkat inflasi sudah menurun. Dalam wawancaranya, Powell tidak membahas kenaikan suku bunga, tetapi lebih fokus pada pemangkasan suku bunga dan timingnya.
Ariston menyimpulkan bahwa ke depannya, nilai tukar dolar AS bisa mengalami penyesuaian atau tekanan, asalkan tidak ada konflik geopolitik melibatkan negara besar yang muncul kembali.
“Pagi ini, dari dalam negeri akan dirilis data inflasi bulan Januari yang diperkirakan masih stabil di kisaran angka bulan sebelumnya. Ini harusnya bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah dan membantu rupiah tidak terlalu melemah,” tutur Ariston.