Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memprediksi nilai tukar rupiah akan terus melemah terhadap dolar AS yang menguat, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Investor saat mengantisipasi pidato hawkish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell yang dijadwalkan malam ini. Pidato hawkish adalah pernyataan dari pejabat bank sentral AS, yang mengindikasikan kecenderungan untuk menaikkan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi.
“Investor mengantisipasi pidato hawkish Kepala The Fed Powell malam ini,” ujar Lukman.
Senada, pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan pelaku pasar masih mewaspadai potensi tekanan terhadap rupiah pekan ini, mengingat akan banyaknya data penting yang akan dirilis dari Amerika Serikat.
Di antara data tersebut adalah laporan tenaga kerja versi pemerintah, yaitu Non-Farm Payrolls, serta pidato dan pernyataan dari Gubernur The Fed yang dijadwalkan malam ini. Selain itu, notulen rapat bank sentral AS yang akan dirilis pada Kamis dini hari juga menjadi perhatian utama pasar.
“Pasar akan memantau apakah event-event tersebut akan condong mendukung pemangkasan suku bunga acuan AS atau tidak,” tutur Ariston.