Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan Rabu (22/10/2025).
Berdasarkan Bloomberg, rupiah dibuka melemah pada level Rp16.614 per dolar Amerika Serikat.
Daftar mata uang di Asia bergerak veriatif, berikut rinciannya:
Bath Thailand menguat 0,26 persen
Yuan China menguat 0,03 persen
Rupee India menguat 0,05 persen
Pesso Filipina melemah 0,08 persen
Won Korea menguat 0,14 persen
Dolar Taiwan menguat 0,18 persen
Dolar Singapura menguat 0,09 persen
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (22/10/2025), seiring meningkatnya kehati-hatian investor menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan berlangsung pada sore hari.
Sejak September 2024 hingga September 2025, BI sudah menurunkan suku bunga acuan enam kali. Dalam RDG pada September 2025, BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan hingga 4,75 persen, suku bunga deposit facility 3,75 persen, dan suku bunga lending facility 5,5 persen.
Di sisi lain, indeks dolar AS masih menunjukkan tren penguatan, didorong oleh data ekonomi AS yang relatif solid serta ekspektasi soal arah Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneternya tetap ketat dalam waktu dekat. Penguatan dolar AS secara global memberikan tekanan tambahan terhadap mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
"Dengan kondisi tersebut, rupiah diproyeksikan bergerak dalam kisaran Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini," ujar Lukman.