Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (15/1/2024). Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.553 per dolar AS.

Seperti dikutip dari Bloomberg, nilai mata uang rupiah melemah 3 poin pada pembukaan perdagangan. Hingga pukul 09.12 WIB, rupiah sudah melemah 4 poin atau 0,03 persen ke Rp15.554 per dolar AS.

1. Sejumlah faktor pengaruhi pelemahan rupiah pagi ini

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS di awal pekan ini. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi hal itu, termasuk ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Faktor lainnya adalah kecenderungan pelaku pasar menuju aset aman seperti dolar AS dan emas, serta potensi penurunan surplus dalam data neraca perdagangan Indonesia periode Desember.

“Data neraca perdagangan Indonesia bulan Desember yang mungkin memperlihatkan surplus yang semakin menurun bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah,” tuturnya.

2. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS beri harapan buat rupiah

Di sisi berlawanan, pasar memiliki harapan tinggi terhadap pemangkasan suku bunga acuan di Amerika Serikat oleh bank sentralnya, Federal Reserve atau the Fed.

Data inflasi produsen AS pada Desember yang menunjukkan penurunan memberikan alasan bagi pasar untuk mempertahankan keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin terjadi pada semester pertama tahun ini.

Hal tersebut dianggap dapat mencegah penguatan dolar AS, karena pemangkasan suku bunga dapat menekan nilai mata uang tersebut.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan rupiah akan dibuka pada level yang kurang lebih sama alias mendatar dengan kemungkinan melemah yang terbatas di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.600 per dolar AS.

Investor cenderung menunggu dan melihat (wait and see) seiring antisipasi terhadap data perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada siang hari ini.

"Rupiah diperkirakan akan dibuka mendatar dengan kecenderungan melemah terbatas. Investor wait and see menantikan data perdagangan Indonesia siang ini," kata Lukman.

Sementara Ariston menyebut kemungkinan pelemahan rupiah menuju level Rp15.600 dan support potensial di kisaran Rp15.530 per dolar AS.

Editorial Team