Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pilihan instrumen investasi selain saham dan reksa dana adalah obligasi. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Surat tersebut berisi perjanjian untuk membayar kembali utang dan kupon bunganya.

Ada banyak jenis-jenis obligasi yang umum diketahui, seperti jenis obligasi berdasarkan penerbit, jaminan, jatuh tempo, kupon, perhitungan imbal hasil, hingga jenis obligasi syariah. Mau tahu apa perbedaannya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, yuk!

1. Jenis-jenis obligasi berdasarkan penerbit

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

1. Obligasi pemerintah (goverment bonds)

Obligasi pemerintah adalah surat utang resmi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Salah satu jenis obligasi pemerintah adalah Obligasi Negara Ritel (ORI).

ORI merupakan instrumen surat berharga negara yang bisa diakses lewat e-SBN. Surat berharga negara sendiri dibagi menjadi dua instrumen, yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

2. Obligasi korporasi (corporate bonds)

Sesuai namanya, obligasi korporasi dikeluarkan oleh korporasi atau perusahaan, seperti perusahaan swasta hingga BUMN maupun BUMD. Perusahaan menerbitkan obligasi karena dinilai memiliki ketentuan yang lebih mudah dan bunga lebih rendah.

Kelebihan obligasi korporasi adalah bunga yang ditawarkan lebih besar daripada bunga yang diberikan deposito. Namun, ada juga risiko obligasi korporasi, yakni ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya berupa kupon obligasi dan pokok obligasi.

3. Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds)

Jenis obligasi pemerintah daerah adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah lewat penawaran umum di pasar modal. Surat utang ini diterbitkan untuk membantu pemerintah daerah dalam mendorong program pembangunan.

2. Jenis-jenis obligasi berdasarkan jaminan

Ilustrasi obligasi (pixabay/stevepb)

1. Secured bonds

Secured bonds adalah surat utang yang diterbitkan ketika penerbit obligasi juga menyertakan jaminan untuk obligasi yang dikeluarkan. Jaminan tersebut bisa berbentuk aset milik penerbit mauapun pihak ketiga.

Terdapat tiga jenis secured bonds, yaitu:

  • Collateral trust bond, yaitu surat utang yang jaminannya menggunakan saham atau obligasi milik penerbit.
  • Mortgage bond, yakni surat utang dengan jaminan berupa aset gedung atau bangunan.
  • Equipment trust certificate, yaitu obligasi yang hasil penjualannya dipakai untuk membeli beberapa aset. Kemudian aset tersebut dipinjamkan ke perusahaan.

2. Unsecured bonds

Sementara unsecured bonds adalah kebalikan dari secured bonds, yaitu jenis surat utang tanpa jaminan apa pun dari pihak penerbit. Oleh sebab itu, surat utang ini hanya diandalkan melalui kesepakatan antara investor dan penerbit.

3. Jenis-jenis obligasi berdasarkan masa jatuh tempo

ilustrasi investasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

1. Obligasi jangka panjang

Obligasi jangka panjang adalah salah satu jenis-jenis obligasi dengan masa jatuh tempo yang lama, yakni sekitar 1-10 tahun. Oleh sebab itu, kamu tidak bisa mencairkan hasil investasi jika belum mencapai satu tahun.

Jenis ini juga memiliki beberapa risiko, yaitu risiko likuiditas, risiko inflasi, hingga risiko suku bunga yang fluktuatif. 

2. Obligasi jangka pendek

Sementara obligasi jangka pendek merupakan jenis surat utang dengan masa jatuh tempo maksimal satu tahun. Obligasi jenis ini digolongkan ke dalam jenis investasi low risk dan low return.

Maksudnya, berinvestasi dengan surat utang jangka pendek berarti memiliki risiko yang rendah, tapi dengan keuntungan yang juga rendah. Para investor biasanya menggunakan obligasi jangka pendek untuk menambah keragaman portofolio.

4. Jenis-jenis obligasi berdasarkan kupon

Ilustrasi investasi. Unsplash.com/Markus Spiske

1. Obligasi kupon tetap (fixed coupon)

Obligasi kupon tetap adalah jenis obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang sudah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana. Selain itu, juga dibayarkan secara periodik.

2. Obligasi kupon variabel (variable coupon)

Obligasi kupon variabel memiliki kemiripan dengan obligasi kupon tetap. Bedanya, obligasi kupon variabel memiliki suku bunga yang bisa berubah kapan pun. Perubahan tersebut biasanya dipengaruhi oleh suku bunga perbankan.

3. Obligasi tanpa kupon (zero-coupon)

Sesuai namanya, obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang investornya tidak menerima kupon secara berkala. Pihak penerbit akan membayarkan bunga saat jatuh tempo, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

5. Jenis-jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

1. Obligasi konvensional

Obligasi konvensional merupakan jenis obligasi yang biasanya diterbitkan oleh pihak tertentu dengan tujuan mendapatkan pinjaman sebagai modal mereka. Lalu, investor yang membeli akan mendapatkan bunga dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

2. Obligasi syariah

Sedangkan obligasi syariah adalah jenis surat berharga yang dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah Islam, sehingga seluruh perhitungan dan komponen dalam surat utang ini tidak mengandung riba.

3. Obligasi berimbal hasil tinggi

Obligasi berimbal hasil tinggi atau junk bond adalah jenis obligasi dengan rating yang rendah dalam pemeringkatan investasi. Rating obligasi tersebut diberikan oleh agensi dan lembaga pemeringkat kredit.

Oleh sebab itu, jenis obligasi ini memiliki risiko yang tinggi. Itu artinya, jenis ini dinilai oleh para investor memiliki ekspektasi yang tinggi.

6. Jenis-jenis obligasi syariah

Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

1. Obligasi syariah mudarabah

Obligasi syariah atau sukuk mudarabah adalah jenis surat berharga yang dikeluarkan berdasarkan perjanjian atau akad mudarabah antara investor dan penerbit. Akad tersebut dilakukan jika ada satu pihak yang menyediakan modal dan ada pihak yang bersedia menyediakan tenaganya.

2. Obligasi syariah ijarah

Sukuk ijarah dikeluarkan berdasarkan akad ijarah. Akad ijarah adalah kesepakatan antara satu pihak yang menyewakan hak manfaat asetnya kepada orang lain. Kesepakatan tersebut tidak perlu ada perpindahan kepemilikan aset dari satu pihak ke pihak lainnya.

3. Obligasi syariah istishna

Obligasi syariah istishna berarti diterbitkan berdasarkan akad istishna, yaitu kedua pihak yang sepakat melakukan jual beli untuk membiayai sebuah proyek atau produk tertentu. Sebelum mencapai kesepakatan, pihak-pihak tersebut akan mendiskusikan spesifikasi dan detail proyek yang akan dikerjakan.

Itulah tadi 16 jenis-jenis obligasi yang dibagi berdasarkan beberapa faktor. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu dalam dunia investasi, ya!

Editorial Team